Kamis, 17 November 2011

Nama                  : Pratiani Dwi .N

Kelas                   : 3db19
Npm                    : 32109965
Judul Buku         : Sistem Informasi Akuntansi
Pengarang          : -  Lilis Puspitawati
-    Sri Dewi Anggadini
Penerbit             : Graha Ilmu
Hal                       : - BAB 7 165-169     
                               - BAB 8  191-194
Judul Buku         : Sistem Informasi Akuntansi (Buku 2)
Pengarang          : Dasaratha .V Rama / Frederick .L Jones
Penerbit             : Salemba Empat
Hal                       : 165-167 & 174



Siklus Produksi

Aktivitas produksi pada intinya merupakan aktivitas  mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Siklus ini hanya terjadi pada perusahaan manufaktur (industri). Kegiatan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi ini dikatakan sebagai proses produksi (pabrikasi).

Perusahaan Manufaktur memiliki tiga jenis persediaan yaitu :

a.        Persediaan Bahan Baku (Raw/Direct Material Inventory), persediaan bahan baku merupakan persediaan utama yang akan diolah dalam proses produksi.

b.       Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process Inventory), persediaan barang dalam proses merupakan persediaan barang yang dalam proses pengolahan. Barang dalam proses dapat pula disebut barang setengah jadi.

c.        Persediaan Barang Jadi (Finish Good Inventory), persediaan barang jadi merupakan persediaan barang yang dihasilkan dari proses produksi.

Proses produksi yang terdiri dari 3 golongan yaitu :

a.       Biaya bahan langsung (Raw/Direct Material), biaya bahan langsung merupakan biaya bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi.

b.       Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang digunakan secara langsung pada proses produksi.

c.        Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead), biaya overhead merupakan biaya yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi.


Pengendalian Produksi

            Silkus Pengolahan Transaksi Produksi berfokus pada pengelolaan persediaan bahan baku, bahan dalam proses dan bahan jadi. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan harga pokok produksi adalah Metode Job order costing dan metode process costing.

            Proses bisnis Pengendalian Produksi mencakup pengendalian terhadap produksi dan pengendalian terhadap persediaan. Akivitas tersebut berkaitan erat dengan prosedur :

1.     Penerimaan pesanan
2.     Penagihan
3.     Penggajian
4.     Pengiriman barang jadi
5.     dan Pembelian

Pengendalian produksi, merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan pada proses produksi pengendalian ini meliputi pemisahan fungsi pencatatan dan fungsi dokumentasi, pengawasan terhadap permintaan persediaan dan pengawasan terhadap penjadwalan produksi.


Siklus Buku Besar

Utang dagang dari berbagai pemasok dalam suatu perusahaan akan dicatatkan pada Buku Besar perusahaan bersamaan dengan berbagai perkiraan-perkiraan yang lainnya. Pengendalian pada buku besar dilakukan dengan cara membandingkan dokumen total pengendali dengan cek voucher yang akan dibayarkan kepada pemasok. Dokumen total pengendali berisi ringkasan utang dagang masing-masing pemasok sedangkan cek voucher merupakan dokumen yang berisi utang dagang pemasok yang akan segera jatuh tempo.


                                                       Gambar. Buku Besar




Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan dari berbagai jenis organisasi yang berbeda adalah sama dan meliputi beberapa atau sama operasi berikut ini :

1.     Merespons pertanyaan pelanggan. Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh tenaga penjual.

2.     Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan  barang dan jasa di masa yang akan datang.

3.     Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan.

4.     Mengakui klam atas barang dan jasa yang disediakan.

5.     Menerima kas. Pada suatu waktu dalam siklus  pendapata, kas diperoleh dari pelanggan.

6.     Menyetorkan kas ke bank.

7.     Menyusun laporan.

Alternatis sistem siklus pendapatan :
1.     Pemesanan sebelum pengiriman
2.     Pelanggan segera mengambil (tanpa pesanan)

Alternatif waktu pembayaran :
1.     Sebelum pengiriman
2.     Pada waktu pengiriman
3.     Setelah  pengiriman

Alternatif bentuk pembayaran :
1.     Tunai (kas)
2.     Cek
3.     Kartu kredit atau kartu debit
4.     Penjualan secara kredit

Resiko dan pengendalian

Menggunakan siklus pendapatan ELERBE sebagai contoh untuk membahas resiko dan pengendalian. Pengendalian arus kerja dapat mengurangi resiko pada siklus pendapatan.

Siklus Penjualan

Penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen. Aktivitas penjualan dalam perusahaan dapat dilakukan baik secara tunai ataupun kredit.




Prosedur penjualan kredit terdiri dari aktivitas :
a.      Permintaan informasi persediaan barang/jasa
b.     Penerimaan pesanan penjualan (order penjualan)
c.      Pengecekan persediaan dan harga
d.     Persetujuan kredit
e.      Pengambilan barang/persediaan
f.       Pembuatan faktur penjualan
g.      Pengiriman barang
h.     Pencatatan transaksi
i.        Penagihan

Selasa, 15 November 2011

Model Sistem Perdagangan di Internet


Nama : Pratiani Dwi.N
NPM  : 32109965
Kelas : 3db19

1. Menjual Produk Anda Sendiri (Sell Your Own Product)
Dalam hal ini anda harus memiliki stok dari barang anda sendiri atau dari barang yang dihasilkan oleh orang ini. Model inilah yang paling populer saat ini. Produk yang anda jual bisa produk yang berbentuk (fisik) maupun produk digital (software, mp3, ebook dan lain sebagainya)

2. Menjual Jasa yang Anda miliki (Sell Your Own Services)
Di sini yang anda jual adalah jasa berupa keahlian yang dibutuhkan oleh orang lain. Model ini sekarang sedang berkembang, situs yang menawarkan pasar jasa ini contohnya adalah FIVER. Di sana anda akan menemukan tempat seperti pasar dimana terjadi tawar-menawar dan pembelian dari jasa yang dilakukan oleh seseorang. Namun juga tak terlepas anda membuat website anda sendiri untuk menawarkan jasa yang anda jual. Jasa yang anda jual dapat bermacam-macam, contohnya membuat logo, membuat website, jasa SEO, membuat artikel, membuat software dan lain-lain.

3. Affiliate Marketing
Pengertian dari Affiliate Marketing adalah anda menjual atau mereferensikan produk atau jasa orang lain dengan kompensasi komisi untuk setiap penjualan (Pay per Sale), untuk setiap lead prospek (Pay per Lead) atau untuk setiap klik yang dilakukan (Pay per click). MLM/network yang dilakukan secara online juga merupakan kategori ini.

4. Contextual Advertising
Disini anda membuat sebuah website/blog dengan isi/artikel yang menarik/unik sehingga dikunjungi oleh banyak visitor. Dimana anda memperoleh pendapatan? anda akan memperoleh pendapatan dari memasang iklan yang telah disediakan oleh pihak penyedia jasa ini, dan setiap klik iklan yang anda akan dibayar. Iklan yang dipasang akan berhubungan denga artikel/isi yang anda buat itulah mengapa dinamakan iklan kontekstual. Untuk yang populer sekarang ini adalah Adsense dari Google.

5. Site Flipping
Di model bisnis ini yang dilakukan adalah jual-beli website. Ya, website adalah suatu aset yang berharga seperti sebuah rumah atau toko. Biasanya pelaku bisnis ini membeli sebuah website yang murah namun memiliki potensi, dengan sedikit polesan dan peningkatan maka website pun dapat dijual dengan harga yang lumayan. Sebenarnya untuk bisnis inilah yang memiliki potensi besar dalam memperoleh pendapatan di bisnis internet.

6. Business - to - business (B2B).
Tipe ini paling banyak  digunakan dan pada tipe ini   menggunakan IOS.

7. Business - to - consumer (B2C)
Merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan .

8. Consumer - to - consumer (C2C)
Pada tipe ini seorang konsumen menjual secara langsung kepada konsumen lainnya.

9. Consumer - to – business (C2B)
Perorangan yang menjual produk atau layanan kepada suatu organisasi,dan perorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi 

10. Nonbusiness e-Commerce
Lembaga non bisnis yang menggunakan berbagai  tipe e-Commerce untuk mengurangi biaya atau untuk meningkatkan operasi dan layanan publik.

11. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce
Semua aktifitas intern organisasi,biasanya dijalankan di internet, yang melibatkan pertukaran barang, jasa dan informasi.

           

Kamis, 20 Oktober 2011

Nama                   : Pratiani Dwi .N
Kelas                   : 3db19
Npm                     : 32109965
Judul Buku         : PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
Pengarang           : DR. OEMAR HAMALIK
Penerbit               : Trigenda Karya, Bandung 1993
Hal                       : 128-129
Judul Buku         : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Edisi 9)
Pengarang           : George H. Bodnar & William S. Hopwood
Penerbit               : ANDI Yogyakarta
Hal                       : 10-11
  204-210






pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi.
Pengelola sistem informasi perlu memahami dan memiliki keterampilan pengendalian sistem informasi, yakni :
1.     Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi
2.     Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
3.     Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
4.     Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi. Dengan kemampuan-kemapuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan sistem informasi
Dengan kata lain, bila kegiatan-kegiatan perencanaan, proses transformasi informasi, pengorganisasian pelaksana, dan koordinasi ‘lepas kendali’, maka bukan saja sistem informasi tidak berhasil mencapai tujuannya bahkan justru dapat membahayakan proses manajemen yang mendapat dukungan dari sistem informasi.
Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi. Bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan dan produk-produk informasi, baik segi kualitas, kuantitas dan ketetapan waktunya.
Pengendalian sistem informasi dilaksanakan melalui pengawasan dan pembinaan. Pengawasan dilakukan, baik secara langsung yakni ditempat dilaksanakannya sistem informasi itu, maupun secara tak langsung melalui laporan-laporan secara tulis dan secara lisan.
Aspek penting dari sistem informasi akuntansi adalah perannya dalam proses pengendalian internal organisasi. Banyak informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk mengendalikan keuangan dan operasi berasal dari sistem informasi akuntansi.
Pengendalian memastikan bahwa kebijakan dan arahan manajemen dijalankan secara semestinya. Sebagai pengganti kehadiran, manajemen harus mengandalkan diri pada berbagai teknik pengendalian untuk mengimpleme-ntasikan keputusannya dan tujuan organisasi. Pengendalian mencakup rentang aktivitas yang cukup luas. Pengendalian internal yang baik merupakan faktor kunci pengelolaan  organisasi yang efektif.
Pengendalian internal merupakan satu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atas tercapainya tujuan (1) reliabilitas pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi  perusahaan, dan (3) kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada. Proses pengendalian ada lima elemen: lingkungan pengendalian, pengukuran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan.
Pengendalian internal melibatkan penataan tanggung jawab dalam organisasi. Setiap orang mesti bertanggung jawab untuk setiap tugas atau pekerjaan tertentu. Ada dua alasan yang mendasari hal ini: pertama, tanggung jawab harus diberikan secara jelas sehingga memudahkan identifikasi area yang bermasalah; kedua, memahami cakupan tanggung jawab agar bekerja lebih keras dengan tanggung jawab yang telah dipercayakan.
·        Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar keefektifan seluruh sistem pengendalian. Pembangunan lingkungan pengendalian yang bagus tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1.     Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi
Menciptakan moral yang tinggi dan suatu lingkungan yang kondusif untuk mendukung terwujudnya keamanan.
2.     Struktur Organisasi
Dalam banyak organisasi, akuntansi, komputasi, dan pemrosesan data semuanya diorganisasi di bawah chief information officer (CIO). Divisi semacam ini tidak hanya menjalankan fungsi pencatatan akuntansi tradisional, tetapi juga berbagai fungsi komputasi.
3.     Dewan Direksi dan Komitenya
Dewan direksi harus menunjuk komite audit. Komite audit harus menunjuk atau menyetujui pemilihan auditor internal.
4.     Akitivitas Pengendalian Manajemen
Penting untuk membangun pengendalian terkait dengan penggunaan dan pertanggung jawaban semua sumber daya sistem komputer dan informasi. Harus ada anggaran yang dibuat terkait dengan akuisisi peralatan dan perangkat lunak, terkait dengan biaya operasi, dan terkait dengan penggunaan. Pengendaliaan anggaran penting dalam lingkungan komputer karena ada kecenderungan di banyak perusahaan untuk mengeluarkan biaya terlalu banyak dalam teknologi informasi.
5.     Fungsi Audit Internal
Sistem keamanan komputer harus diaudit secara konstan dan dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus bertambah.


6.     Kebijakan dan Praktik Personalia
Pemisahan tugas, supervisi yang memadai, rotasi pekerjaan, vakasi wajib, dan pengecekan ganda semua merupakan praktik personalia yang penting.
·        Pengendalian Ancaman Aktif
Cara utama untuk mencegah ancaman aktif terkait kecurangan dan sabotase adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses. Jika semua pengendalian organisasi umum dan pengendalian pengolahan data ada dan berfungsi sebagaimana mestinya, pertimbangan utama yang penting adalah membatasi akses ilegal ke data dan peralatan sensitif.
·        Pengendalian Akses Lokasi
Tujuan pengendalian akses lokasi adalah untuk memisahkan secara fisik individu yang tidak berwenang dari sumber daya komputer. Pemisahan secara fisik harus diterapkan khususnya untuk menjaga perangkat keras, area penginputan data, area output data, perpustakaan data, dan jaringan komunikasi.
·        Pengendalian Akses Sistem
Pengendalian akses sistem merupakan suatu pengendalian dalam bentuk perangkat lunak yang didesain untuk mencegah penggunaan sistem oleh pengguna ilegal. Tujuan pengendalian akses sistem adalah untuk mengecek keabsahan pengguna dengan menggunakan sarana seperti ID pengguna, password, alamat Internet Protocol (IP), dan perangkat perangkat keras.
·        Pengendalian Akses File
Pengendalian akses file yang paling  fundamental adalah pembuatan petunjuk dan prosedur legal untuk mengakses dan mengubah file. Batasan khusus diberikan kepada programmer yang memang memiliki pengetahuan untuk mengubah program.