Kamis, 15 Maret 2012

Letter of Credit

Nama : Pratiani Dwi .n
NPM  : 32109965
Kelas : 3DB19

Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).

Pelaku L/C
·         Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang mengajukan aplikasi L/C.
·         Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.
·         Issuing bank atau opening adalah bank pembuka L/C.
·        Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank tidak bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara.
·     Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.
·      Paying bank adalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk melakukan pembayaran dan beneficiary berkewajib.
·        Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll.

Tata cara pembayaran dengan L/C
1.   Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank di luar negeri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini disebut sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary.

2.      Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan bill of lading.

3.  Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir.

4.      Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir.


Jenis-jenis L/C
  • Revocable L/C
Adalah L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh opener atau oleh issuing bank tanpa memerlukan persetujuan dari beneficiary.
  • Irrevocable L/C
Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka berlaku (validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut dan opening bank tetap menjamin untuk menerima wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut. Pembatalan mungkin juga dilakukan, tetapi harus atas persetujuan semua pihak yang bersangkutan dengan L/C tersebut.

  • Irrevocable dan Confirmed L/C
L/C ini diangggap paling sempurna dan paling aman dari sudut penerima L/C (beneficiary) karena pembayaran atau pelunasan wesel yang ditarik atas L/C ini dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun oleh advising bank, bila segala syarat-syarat dipenuhi, serta tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable.

  • Clean Letter of Credit
Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uang dari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.

  • Documentary Letter of Credit
Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C.

  • Documentary L/C dengan Red Clause
Jenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak untuk menarik sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C. L/C ini merupakan kombinasi open L/C dengan documentary L/C.

  • Revolving L/C
L/C ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Misalnya, untuk jangka waktu enam bulan, kredit tersedia setiap bulannya US$ 1.200, berarti secara otomatis setiap bulan (selama enam bulan) kredit tersedia sebesar US$ 1.200, tidak peduli apakah jumlah itu dipakai atau tidak.

  • Back to Back L/C
Dalam L/C ini, penerima (beneficiary) biasanya bukan pemilik barang, tetapi hanya perantara. Oleh karena itu, penerima L/C ini terpaksa meminta bantuan banknya untuk membuka L/C untuk pemilik barang-barang yang sebenarnya dengan menjaminkan L/C yang diterimanya dari luar negeri.

  • Transferable L/C
Beneficiary berhak meminta kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran/akseptasi kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit sepenuhnya/sebagian kepada pihak ketiga.

Kamis, 17 November 2011

Nama                  : Pratiani Dwi .N

Kelas                   : 3db19
Npm                    : 32109965
Judul Buku         : Sistem Informasi Akuntansi
Pengarang          : -  Lilis Puspitawati
-    Sri Dewi Anggadini
Penerbit             : Graha Ilmu
Hal                       : - BAB 7 165-169     
                               - BAB 8  191-194
Judul Buku         : Sistem Informasi Akuntansi (Buku 2)
Pengarang          : Dasaratha .V Rama / Frederick .L Jones
Penerbit             : Salemba Empat
Hal                       : 165-167 & 174



Siklus Produksi

Aktivitas produksi pada intinya merupakan aktivitas  mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Siklus ini hanya terjadi pada perusahaan manufaktur (industri). Kegiatan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi ini dikatakan sebagai proses produksi (pabrikasi).

Perusahaan Manufaktur memiliki tiga jenis persediaan yaitu :

a.        Persediaan Bahan Baku (Raw/Direct Material Inventory), persediaan bahan baku merupakan persediaan utama yang akan diolah dalam proses produksi.

b.       Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process Inventory), persediaan barang dalam proses merupakan persediaan barang yang dalam proses pengolahan. Barang dalam proses dapat pula disebut barang setengah jadi.

c.        Persediaan Barang Jadi (Finish Good Inventory), persediaan barang jadi merupakan persediaan barang yang dihasilkan dari proses produksi.

Proses produksi yang terdiri dari 3 golongan yaitu :

a.       Biaya bahan langsung (Raw/Direct Material), biaya bahan langsung merupakan biaya bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi.

b.       Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang digunakan secara langsung pada proses produksi.

c.        Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead), biaya overhead merupakan biaya yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi.


Pengendalian Produksi

            Silkus Pengolahan Transaksi Produksi berfokus pada pengelolaan persediaan bahan baku, bahan dalam proses dan bahan jadi. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan harga pokok produksi adalah Metode Job order costing dan metode process costing.

            Proses bisnis Pengendalian Produksi mencakup pengendalian terhadap produksi dan pengendalian terhadap persediaan. Akivitas tersebut berkaitan erat dengan prosedur :

1.     Penerimaan pesanan
2.     Penagihan
3.     Penggajian
4.     Pengiriman barang jadi
5.     dan Pembelian

Pengendalian produksi, merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan pada proses produksi pengendalian ini meliputi pemisahan fungsi pencatatan dan fungsi dokumentasi, pengawasan terhadap permintaan persediaan dan pengawasan terhadap penjadwalan produksi.


Siklus Buku Besar

Utang dagang dari berbagai pemasok dalam suatu perusahaan akan dicatatkan pada Buku Besar perusahaan bersamaan dengan berbagai perkiraan-perkiraan yang lainnya. Pengendalian pada buku besar dilakukan dengan cara membandingkan dokumen total pengendali dengan cek voucher yang akan dibayarkan kepada pemasok. Dokumen total pengendali berisi ringkasan utang dagang masing-masing pemasok sedangkan cek voucher merupakan dokumen yang berisi utang dagang pemasok yang akan segera jatuh tempo.


                                                       Gambar. Buku Besar




Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan dari berbagai jenis organisasi yang berbeda adalah sama dan meliputi beberapa atau sama operasi berikut ini :

1.     Merespons pertanyaan pelanggan. Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh tenaga penjual.

2.     Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan  barang dan jasa di masa yang akan datang.

3.     Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan.

4.     Mengakui klam atas barang dan jasa yang disediakan.

5.     Menerima kas. Pada suatu waktu dalam siklus  pendapata, kas diperoleh dari pelanggan.

6.     Menyetorkan kas ke bank.

7.     Menyusun laporan.

Alternatis sistem siklus pendapatan :
1.     Pemesanan sebelum pengiriman
2.     Pelanggan segera mengambil (tanpa pesanan)

Alternatif waktu pembayaran :
1.     Sebelum pengiriman
2.     Pada waktu pengiriman
3.     Setelah  pengiriman

Alternatif bentuk pembayaran :
1.     Tunai (kas)
2.     Cek
3.     Kartu kredit atau kartu debit
4.     Penjualan secara kredit

Resiko dan pengendalian

Menggunakan siklus pendapatan ELERBE sebagai contoh untuk membahas resiko dan pengendalian. Pengendalian arus kerja dapat mengurangi resiko pada siklus pendapatan.

Siklus Penjualan

Penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen. Aktivitas penjualan dalam perusahaan dapat dilakukan baik secara tunai ataupun kredit.




Prosedur penjualan kredit terdiri dari aktivitas :
a.      Permintaan informasi persediaan barang/jasa
b.     Penerimaan pesanan penjualan (order penjualan)
c.      Pengecekan persediaan dan harga
d.     Persetujuan kredit
e.      Pengambilan barang/persediaan
f.       Pembuatan faktur penjualan
g.      Pengiriman barang
h.     Pencatatan transaksi
i.        Penagihan

Selasa, 15 November 2011

Model Sistem Perdagangan di Internet


Nama : Pratiani Dwi.N
NPM  : 32109965
Kelas : 3db19

1. Menjual Produk Anda Sendiri (Sell Your Own Product)
Dalam hal ini anda harus memiliki stok dari barang anda sendiri atau dari barang yang dihasilkan oleh orang ini. Model inilah yang paling populer saat ini. Produk yang anda jual bisa produk yang berbentuk (fisik) maupun produk digital (software, mp3, ebook dan lain sebagainya)

2. Menjual Jasa yang Anda miliki (Sell Your Own Services)
Di sini yang anda jual adalah jasa berupa keahlian yang dibutuhkan oleh orang lain. Model ini sekarang sedang berkembang, situs yang menawarkan pasar jasa ini contohnya adalah FIVER. Di sana anda akan menemukan tempat seperti pasar dimana terjadi tawar-menawar dan pembelian dari jasa yang dilakukan oleh seseorang. Namun juga tak terlepas anda membuat website anda sendiri untuk menawarkan jasa yang anda jual. Jasa yang anda jual dapat bermacam-macam, contohnya membuat logo, membuat website, jasa SEO, membuat artikel, membuat software dan lain-lain.

3. Affiliate Marketing
Pengertian dari Affiliate Marketing adalah anda menjual atau mereferensikan produk atau jasa orang lain dengan kompensasi komisi untuk setiap penjualan (Pay per Sale), untuk setiap lead prospek (Pay per Lead) atau untuk setiap klik yang dilakukan (Pay per click). MLM/network yang dilakukan secara online juga merupakan kategori ini.

4. Contextual Advertising
Disini anda membuat sebuah website/blog dengan isi/artikel yang menarik/unik sehingga dikunjungi oleh banyak visitor. Dimana anda memperoleh pendapatan? anda akan memperoleh pendapatan dari memasang iklan yang telah disediakan oleh pihak penyedia jasa ini, dan setiap klik iklan yang anda akan dibayar. Iklan yang dipasang akan berhubungan denga artikel/isi yang anda buat itulah mengapa dinamakan iklan kontekstual. Untuk yang populer sekarang ini adalah Adsense dari Google.

5. Site Flipping
Di model bisnis ini yang dilakukan adalah jual-beli website. Ya, website adalah suatu aset yang berharga seperti sebuah rumah atau toko. Biasanya pelaku bisnis ini membeli sebuah website yang murah namun memiliki potensi, dengan sedikit polesan dan peningkatan maka website pun dapat dijual dengan harga yang lumayan. Sebenarnya untuk bisnis inilah yang memiliki potensi besar dalam memperoleh pendapatan di bisnis internet.

6. Business - to - business (B2B).
Tipe ini paling banyak  digunakan dan pada tipe ini   menggunakan IOS.

7. Business - to - consumer (B2C)
Merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan .

8. Consumer - to - consumer (C2C)
Pada tipe ini seorang konsumen menjual secara langsung kepada konsumen lainnya.

9. Consumer - to – business (C2B)
Perorangan yang menjual produk atau layanan kepada suatu organisasi,dan perorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi 

10. Nonbusiness e-Commerce
Lembaga non bisnis yang menggunakan berbagai  tipe e-Commerce untuk mengurangi biaya atau untuk meningkatkan operasi dan layanan publik.

11. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce
Semua aktifitas intern organisasi,biasanya dijalankan di internet, yang melibatkan pertukaran barang, jasa dan informasi.